5 Hukum Dasar Kimia Beserta Contoh (Artikel Lengkap)

Dalam mempelajari kimia, kita harus memahami hukum dasarnya terlebih dahulu yang penting untuk menyelesaikan berbagai persoalan kimia. Salah satu aspek penting dari reaksi kimia adalah hubungan antara zat-zat yang terlibat di dalam reaksi tersebut. Terdapat lima aturan yang berlaku dalam kimia, yaitu hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum penggabungan volume, dan hipotesis Avogadro.

1. Hukum Kekekalan Massa

Antoine LavoisierHukum kekekalan massa adalah hukum dasar kimia yang menyatakan bahwa untuk setiap sistem yang tertutup massanya akan tetap meskipun terjadi berbagai macam proses reaksi di dalamnya. Hukum ini menunjukkan bahwa massa tidak dapat diciptakan maupun dihancurkan. Hukum ini ditemukan oleh Antoine Lavoisier (1743-1794). Ia menyatakan bahwa “massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap”. Penemuan Antoine Lavoisier tentang hukum kekekalan massa menyebabkan banyak temuan baru pada abad ke-19.

Misalnya, reaksi hidrogen (massa 4 gram) dengan oksigen (massa 32 gram) menghasilkan hidrogen oksida dengan massa hidrogen ditambah massa oksigen yaitu 36 gram. Namun, ada kasus lain seperti pembakaran kertas menjadi abu. Abu lebih ringan karena ada zat lain hasil pembakaran yaitu gas karbon dioksida yang terbawa angin.

2. Hukum Perbandingan Tetap

Joseph Louist ProustHukum perbandingan tetap adalah hukum dasar kimia yang menyatakan bahwa perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap. Hukum ini membentuk dasar stoikiometri. Hukum ini ditemukan oleh Joseph Louist Proust (1754-1826).

Misalnya, perbandingan massa hidrogen dengan oksigen adalah 1 : 8. Jika massa hidrogen 4 gram, maka massa oksigen 4 x 8 = 32 gram.

3. Hukum Perbandingan Berganda

John DaltonHukum perbandingan berganda adalah hukum dasar kimia yang temukan oleh ahli kimia Inggris John Dalton, hingga kadang-kadang juga disebut hukum dalton. Dalton menyatakan bahwa jika dua unsur membentuk lebih dari satu senyawa di antara mereka, maka rasio massa kedua unsur adalah rasio bilangan kecil dan sederhana.

Misalnya, unsur karbon membentuk dua oksida dengan mencampurnya dengan oksigen dalam proporsi yang berbeda. 1 gram karbon dapat bereaksi dengan 1,33 gram oksigen untuk menghasilkan karbon monoksida dan 2,66 gram oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida. Perbandingan massanya adalah 2,66:1,33=2:1 yang merupakan rasio bilangan kecil dan sederhana.

4. Hukum Perbandingan Volume

Joseph Louis Gay-Lussac Hukum perbandingan volume atau hukum Gay-Lussac adalah hukum dasar kimia yang menyatakan bahwa, ketika gas bereaksi bersama-sama untuk membentuk gas lain, semua volume diukur pada suhu dan tekanan yang sama sehingga perbandingan volume gas yang bereaksi dengan volume gas hasil reaksi memiliki rasio bilangan bulat sederhana. Hukum ini ditemukan oleh kimiawan Perancis Joseph Louis Gay-Lussac (1778-1850).

Hipotesis ini berarti bahwa misalkan 2 volume hidrogen + 1 volume oksigen = 2 volume air gas. Bisa juga diekspresikan sebagai 2 molekul hidrogen + 1 molekul oksigen = 2 molekul air.

5. Hipotesis Avogadro

Amedeo Avogadro Hipotesis Avogadro atau hukum Avogadro adalah hukum gas eksperimental yang mengaitkan volume gas dengan jumlah gas yang ada. Hukum ini ditemukan oleh seorang ahli fisika Italia Amedeo Avogadro pada tahun 1811. Pernyataannya adalah:

“Volume yang sama dari semua gas, pada suhu dan tekanan yang sama,memiliki jumlah molekul yang sama.”

Untuk massa tertentu dari gas ideal, volume dan jumlah (mol) gas berbanding lurus jika suhu dan tekanan konstan. Yang dapat ditulis sebagai:

Hipotesis Avogadro


Dimana:

V = volume gas.

n = jumlah substansi gas (diukur dalam mol).

k = konstanta, yang berasal dari hukum gas ideal.

No comments:

Post a Comment