Budi Utomo adalah organisasi pemuda di Indonesia yang dibentuk pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi ini digagas oleh Wahidin Soedirohoesodo meskipun beliau tidak termasuk pendiri Budi Utomo. Beliau menyampaikan gagasan mengenai wadah organisasi modern Indonesia dalam sebuah seminar yang diadakan oleh STOVIA beberapa tahun sebelum Budi Utomo berdiri. Tujuan didirikannya Budi Utomo adalah untuk menyadarkan rakyat Indonesia untuk berusaha meningkatkan kemajuan bangsa melalui pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Berikut adalah tokoh pendiri Budi Utomo:
1. Dr. Soetomo
Dr. Soetomo adalah salah satu pendiri Budi Utomo sekaligus dijadikan ketua organisasi ini. Beliau merupakan pelajar STOVIA. Dr. Soetomo lahir di Desa Ngepeh, Jawa Timur pada tanggal 30 Juli 1888. Setelah lulus dari STOVIA pada tahun 1911, beliau bertugas sebagai dokter. Beliau juga mendapat kesempatan untuk memperdalam pengetahuan di Belanda pada tahun 1919. Setelah kembali dari Belanda, Soetomo mengusahakan agar Budi Utomo juga bergerak di bidang politik dan keanggotaannya terbuka untuk seluruh rakyat.
2. Soeradji
Soeradji adalah salah satu pendiri Budi Utomo yang juga merupakan salah satu pelajar STOVIA. Soeradji lahir di Desa Uteran, Kabupaten Ponorogo pada tahun 1887. Beliau pandai berbahasa Jawa, sehingga beliau dijadikan perantara di antara para pelajar yang aktif di Budi Utomo dan masyarakat yang sebagian besar hanya mampu berbahasa Jawa. Soeradji juga berperan memberi nama perkumpulan ini. Awalnya beliau mengajukan dua nama yaitu “Eko Projo” dan “Boedi Oetomo”. Dalam bahasa Jawa, bentuk kromo “budi utomo” adalah “budi utami”.
3. Goenawan Mangoenkoesoemo
Gunawan Mangunkusumo merupakan salah satu pendiri Budi Utomo yang merupakan adik dari Cipto Mangunkusumo. Beliau lahir di Jepara pada tahun 1888. Kakeknya merupakan seorang abdi Pangeran Diponegoro. Peran Gunawan dalam Budi Utomo adalah beliau mampu menghidupkan perkumpulan ini bersama Dr. Sutomo. Dalam Budi Utomo, Gunawan menjabat sebagai Sekretaris II.
4. Dr. Cipto Mangoenkoesoemo
Dr. Cipto Mangunkusumo lahir di Jepara pada tahun 1886. Beliau menyambut baik terbentuknya Budi Utomo. Namun, pada kongres pertama yang dilakukan di Yogyakarta, terjadi perpecahan antara Cipto Mangunkusumo dan Rajiman Wedyoningrat. Dr Cipto Mangunkusumo ingin menjadikan Budi Utomo sebagai organisasi politik yang harus bergerak secara demokratis dan terbuka bagi seluruh rakyat. Hal tersebut bertentangan dengan pendapat Radjiman Wedyoningrat yang menginginkan Budi Utomo sebagai gerakan kebudayaan Jawa. Pada akhirnya, Cipto Mangunkusumo mengundurkan diri dari Budi Utomo karena dianggap tidak sesuai dengan aspirasinya. Beliau bersama Douwes Dekker kemudian mendirikan Indische Partij.
5. R. T. Ario Tirtokusumo
R.T. Ario Tirtokusumo adalah Bupati Karanganyar yang ditetapkan sebagai ketua Budi Utomo sebagai hasil dari kongres Budi Utomo pertama di Yogyakarta. Semenjak diketuai beliau, anggota Budi Utomo dipenuhi para priyai, bangsawan, dan pejabat pemerintahan Hindia Belanda.
No comments:
Post a Comment