21 Contoh Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial dan budaya pada masyarakat. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan nilai dan tata cara kehidupan masyarakat. Sebagian besar perubahan sosial budaya merupakan akibat dari globalisasi sebagai akibat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Berikut adalah contoh perubahan sosial budaya:
Bagian Dari: Perubahan Sosial Budaya (Artikel Lengkap)
Contoh perubahan sosial budaya
1. Cara Berkomunikasi

Perkembangan teknologi telah mengubah cara berkomunikasi, terutama komunikasi jarak jauh. Dahulu, untuk memanggil masyarakat satu desa harus menggunakan kentungan/bedug. Saat ini, cukup dengan selebaran cetak atau hanya menggunakan aplikasi chatting, pemimpin desa bisa dengan mudah dan lebih efektif memanggil rakyatnya. Selain itu, aplikasi chatting juga mempermudah mereka yang berada berjauhan untuk tetap bisa berkomunikasi.

2. Model Pakaian

Model pakaian pada masa modern terus berubah setiap tahunnya. Dunia hiburan dan fashion di dunia sangat memengaruhi perubahan trend pakaian di sekitar. Namun, pakaian tradisional justru semakin ditinggalkan. Walaupun masih digunakan, namun hanya sebatas pada acara seremonial.

3. Gaya Hidup

Gaya hidup saat ini adalah gaya hidup instan dan efisien. Instan berarti cepat dan tidak butuh banyak upaya untuk mendapatkannya. Efisien berarti hemat menggunakan bahan bakar, sumber daya, dan uang. Perkembangan teknologi sangat mendukung gaya hidup seperti ini. Salah satu contohnya adalah penggunaan teknologi komunikasi yang jauh lebih instan dan efisien daripada harus bertatap muka. Namun, banyak yang justru menganggap gaya hidup masa kini sebagai gaya hidup yang serba mewah dan mahal.

4. Pertanian

Di negara maju, pertanian sudah sangat maju dan para petaninya sejahtera. Hal itu dikarenakan distribusi hasil pertanian bisa didistribusikan ke tempat yang sedekat mungkin. Sehingga tidak membutuhkan jasa tengkulak yang kerapkali memainkan harga: membeli hasil pertanian semurah mungkin, menimbun hingga harganya naik, dan menjualnya ke konsumen semahal mungkin. Hal ini menyebabkan banyak petani yang terpaksa menjual tanah pertaniannya dan pergi ke kota untuk mencari nafkah. Hal tersebut semakin meningkatkan permasalahan sosial di perkotaan.

5. Model Rambut

Sama halnya dengan model pakaian, model rambut juga sering berubah-ubah mengikuti perkembangan mode. Seluruh anak muda harus mengikuti model rambut terkini supaya tidak tersisih dalam pergaulan. Bahkan, jika ada orang yang masih mengikuti model rambut lama, orang itu akan diolok-olok oleh temannya dan dikatakan culun.

6. Agama dan Kepercayaan

Agama sangat mempengaruhi kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat. Ratusan tahun lalu, agama belum ada di Indonesia, sehingga masyarakat menganut kepercayaan sesuai nilai luhur mereka. Setelah agama-agama masuk dari daerah lain, masyarakat mulai menyesuaikannya dengan budaya dan kepercayaan setempat. Bahkan ada masyarakat yang langsung membuang budaya dan kepercayaan lama dan menggantikannya dengan agama yang datang dari daerah lain yang jauh tersebut.

7. Pengaruh Budaya Negara Lain

Ada artikel di blog lain yang hanya berkata "westernisasi". Kami sangat tidak setuju bahwa perubahan sosial budaya hanya dipengaruhi oleh "westernisasi" karena beberapa alasan. Yang pertana, tidak ada pembagian dunia atas "timur" dan "barat". Ada yang berpendapat budaya "timur" lebih sopan sedangkan budaya "barat" suka urak-urakan. Padahal orang "barat" saat bekerja formal justru sangat sopan dan cerdas. Sedangkan orang "timur" ada juga yang suka mabuk-mabukan. Bahkan ada minuman keras khas di "timur".

Yang kedua, Indonesia sejak dua ribu tahun lalu sudah dipengaruhi oleh banyak kebudayaan negara lain. Misalnya saja India, Tiongkok, Timur Tengah, Eropa, Amerika, Korea Selatan, dan Jepang. Hanya saja remaja masa kini lebih suka mengikuti budaya-budaya negara maju seperti Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.

Jadi, hal yang paling baik kita lakukan adalah menyaring kebudayaan dari negara lain tersebut. Kita bisa mencontoh budaya kerja dan berbicara orang Eropa yang anti basa basi, budaya kreatif dan inovatif orang Amerika Serikat terutama dalam bidang teknologi, dan budaya kerja keras orang Jepang. Sedangkan budaya buruknya bisa kita hindari.

8. Kesenian

Kebudayaan tidak lepas dari kesenian. Dengan perkembangan teknologi, semakin banyak aliran kesenian dari negara lain yang masuk ke Indonesia. Contohnya saja aliran melukis yang dahulu hanya beraliran realisme, saat ini sudah ada aliran kubisme, abstrak, surealisme, dan lainnya yang berasal dari Eropa. Aliran musik kini lebih banyak berasal dari musik pop yang berasal dari Amerika Serikat dan Korea Selatan. Dan dalam dunia kartun dan menggambar lebih banyak dipengaruhi oleh anime Jepang. Mungkin hanya tarian saja yang masih didominasi oleh tarian tradisional setempat.

9. Hubungan Orangtua dan Anaknya

Saat ini, peran orangtua dan anaknya dalam mendidik cukup setara. Mengingat anak-anak sudah diperkenalkan dengan dunia luar berkat teknologi informasi. Ditambah lagi dengan hukum yang melarang orangtua melakukan tindak kekerasan terhadap anaknya. Orangtua bisa mendidik anaknya dan anaknya juga bisa memberi pertimbangan terhadap orangtua. Dahulu, orangtua merupakan yang dominan dan segala keputusannya tidak bisa diganggu gugat. Sayangnya, banyak anak yang menyalahgunakan kesempatan ini untuk membangkang nasehat dan perintah orangtua.

10. Emansipasi Wanita

Kita, terutama para wanita, haruslah bersyukur dan berterima kasih kepada Kartini dan Dewi Sartika, karena perjuangannya berhasil membuat wanita Indonesia bisa berkarya dan berperan bagi pembangunan negara. Sementara negara-negara berkembang lain masih berjuang supaya wanita bisa bekerja dan mendapatkan pendidikan sesuai bakat dan minatnya. Dahulu, di Indonesia juga demikian, wanita hanya boleh tinggal di rumah.

11. Pola Pikir

Pola pikir masyarakat juga mempengaruhi kehidupan sosial dan budaya dalam masyarakat tersebut. Dengan adanya berbagai sumber referensi di media cetak, televisi, dan internet, pola pikir masyarakat bisa semakin berkembang. Sayangnya, fanatisme baik terhadap agama maupun politik masih saja membuat banyak masyarakat berpola pikir sempit.

12. Aktivitas Konsumen

Konsumen Indonesia semakin unik, mereka rela mengantre panjang membeli minuman/makanan di sebuah restoran luar negeri ternama. Seperti mengantre bantuan sembako saja. Memang, sejak zaman kerajaan, raja-raja lebih suka membangun istana dan tempat ibadah dengan arsitek dari Eropa dibandingkan arsitek lokal. Seiring berkembangnya zaman, seluruh rakyat juga ikut-ikutan lebih suka membeli produk luar negeri. Banyak faktor yang membuat masyarakat demikian. Yang pertama, produk luar negeri dianggap lebih keren dan trendy. Yang kedua, sebagian besar produk luar negeri memang lebih berkualitas dan lebih menghemat biaya jika dibandingkan dengan produk dalam negeri.

13. Permainan Anak-Anak

Beberapa tahun lalu, kita masih bisa melihat anak-anak bermain permainan tradisional seperti petak umpen, galasin, layang-layang, atau permainan dengan alat tradisional. Namun saat ini (terutama di perkotaan), anak-anak mulai meninggalkan permainan tradisional dan beralih ke permainan video seperti konsol dan gawai (gadget). Selain karena berkembangnya zaman, hal tersebut terjadi karena pembangunan yang semakin pesat sehingga ruang bermain anak-anak semakin sempit. Permainan modern tidaklah buruk bagi anak-anak, asalkan waktunya diatur. Interaksi anak dengan teman-temannya melalui permainan video online juga tidak hilang karena dalam game online terdapat interaksi baik melalui lisan maupun tulisan.

14. Bahasa

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling umum digunakan oleh sesama bangsa Indonesia. Namun, dalam prakteknya, penggunaan bahasa yang tidak baku lebih sering digunakan. Bahasa baku tersebut semakin variatif dengan adanya kata serapan dari bahasa asing. Penggunaan bahasa baku memang cenderung sangat formal dan membosankan. Namun alangkah baiknya jika kita menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

15. Pertunjukan Tradisional

Seni pertunjukkan tradisional seperti drama dan pewayangan semakin ditinggalkan. Pertunjukan semacam itu dianggap kurang meriah dan membosankan. Padahal pada zaman dahulu berbagai kalangan berbondong-bondong untuk menyaksikan pertunjukan tradisional tersebut. Mungkin pada zaman dahulu tidak ada hiburan selain pertunjukan tradisional. Sebaiknya pertunjukkan tradisional tersebut mengikuti perkembangan zaman seperti memanfaatkan teknologi pencahayaan supaya kembali diminati masyarakat.

16. Pendidikan

Sebelum adanya teknologi internet, para siswa dan mahasiswa mencari referensi untuk tugasnya di perpustakaan terdekat. Mereka mencari satu per satu buku yang ada. Butuh waktu berjam-jam untuk mencarinya. Perpustakaan pada waktu itu sangatlah ramai. Namun saat ini, dengan berkembangnya teknologi internet, mencari referensi hanya membutukan beberapa klik. Bahkan banyak jurnal penelitian yang bisa didapatkan secara gratis di internet. Perpustakaan kini hanya digunakan sebagai tempat hotspot saja.

17. Bahasa Daerah

Bahasa daerah berbeda di setiap suku, kabupaten, provinsi, dan bahkan desa. Hal itu membuat Indonesia memiliki banyak sekali bahasa daerah. Namun, banyak diantaranya yang sudah mulai punah. Hal itu dikarenakan bahasa-bahasa di daerah yang sempit melebur menjadi satu bahasa daerah di provinsi. Perpindahan penduduk menjadi penyebab utamanya. Selain itu, semakin maraknya penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris juga menjadi penyebab bahasa daerah semakin ditinggalkan. Di daerah, bahasa Indonesia seringkali bercampur dengan kosakata bahasa daerahnya. Sehingga, di setiap daerah memiliki bahasa Indonesia "versi daerah" yang memiliki keunikan baik dari logat maupun kosakata.

18. Gotong Royong

Gotong royong adalah salah satu ciri khas bangsa Indonesia, bahkan tertuang di dalam konstitusi Indonesia. Gotong royong adalah kegiatan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Namun, saat ini kegiatan gotong royong sudah mulai jarang terdengar di pedesaan. Hal tersebut dikarenakan semakin banyak orang yang merantau ke perkotaan dan sibuknya aktivitas orang-orang di desa. Gotong royong bahkan sudah punah di kebanyakan kompleks perumahan dimana masyarakatnya sangat homogen dan sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.

19. Lingkungan Tempat Tinggal

Dahulu, sebelum ada modernisasi, masyarakat sangat suka bersosialisasi dengan tetangga. Bahkan di satu dusun masih saling mengenal baik satu sama lain. Namun saat ini, seiring jam kerja dan sekolah yang semakin padat, para keluarga hanya mengenal dekat tetangga di sebelahnya saja. Bahkan ada keluarga yang sama sekali tidak pernah bertemu dengan tetangganya. Hal ini terutama terjadi di perkotaan terutama apartemen dan kompleks perumahan.

20. Musyawarah

Musyawarah juga merupakan salah satu ciri bangsa Indonesia selain gotong royong. Musyawarah adalah cara yang paling tepat untuk menyelesaikan suatu masalah di perdesaan. Musyawarah dilakukan dengan mengumpulkan seluruh rakyat kemudian diajak membicarakan permasalahan yang ada. Kemudian dilakukan pengambilan keputusan. Saat ini, musyawarah juga semakin jarang terdengar di masyarakat. Hal itu juga merupakan akibat dari semakin sibuknya aktivitas masyarakat dalam pekerjaan maupun di rumah tangga.

21. Industri

Revolusi industri di Inggris pada abad ke-18 adalah salah satu contoh perubahan sosial budaya terbesar yang pernah terjadi di dunia. Pekerjaan manusia digantikan dengan mesin sehingga banyak yang menganggur. Perdagangan juga meningkat karena produksi meningkat sehingga banyak yang beralih profesi. Akibat lainnya adalah praktek perbudakan mulai dihapuskan, golongan buruh muncul, dan berkembangnya urbanisasi.

No comments:

Post a Comment