13 Bahan Pembuatan Patung (Beserta Penjelasan dan Gambar)


Patung adalah merupakan karya seni rupa yang memiliki bentuk, garis, tekstur, volume, warna, bidang, dan gelap terang. Sebagai karya seni rupa yang memiliki bentuk, patung menjadi salah satu karya yang memperhatikan aspek-aspek nilai yang terkandung di dalamnya. (Andrianus dkk, 2016). Penciptaan patung melibatkan ekspresi, ide, dan gagasan ke dalam seni rupa tiga dimensi. Berikut adalah bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan patung. Terdapat beberapa bahan tidak disertai ilustrasi/gambar.


1. Patung Kayu

Patung kayu

Patung kayu adalah patung yang dibuat dengan menggunakan bahan baku kayu. Kayu yang umum digunakan untuk pembuatan patung adalah kayu cendana, kayu eboni, kayu mahoni, dll. Teknik pembuatan umumnya dengan menggunakan teknik ukiran (Sulistyawati dkk, 2010). Kayu yang cocok digunakan sebagai bahan baku patung adalah kayu yang memiliki corak menarik, bertekstur sangat halus, awet, stabil, serta memiliki kekuatan dan kekerasan sedang (Wahyudi, 2013).

2. Patung Semen

Patung semen

Patung semen adalah patung yang dibuat dengan menggunakan semen dan dibantu dengan kawat sebagai kerangka bentuknya. Semen digunakan karena mudah didapatkan dan ekonomis. Dalam pembuatannya menggunakan teknik lepa dengan teknik kasar atau halus (Prasujarwanto, 2013). Terdapat pula inovasi teknik pembuatan patung oleh Suniti et al. (2019) yakni dengan mencampur sisa-sisa material ukiran patung padas dengan semen kemudian dicor ke dalam cetakan patung.

3. Patung Batu

Patung batu

Patung batu adalah patung yang dibuat dengan cara diukir atau dipahat. Sifat keras dari batu membuatnya tidak memungkinkan untuk dicetak. Batu yang umumnya digunakan adalah padas/paras karena mudah dipahat. Patung batu umumnya lebih menonjolkan seni dan estetik sehingga menjadi salah satu bentuk dari seni rupa murni. Fungsi dari patung batu adalah sebagai hiasan atau pajangan.

4. Patung Granit

Patung granit

Patung granit adalah patung yang dibuat dari granit atau marmer. Granit adalah salah satu batuan beku dengan warna cerah, butiran kasar, dan tersusun sebagian besar atas kuarsa dan feldspar. Meskipun Granit merupakan batu dan cara pembuatannya juga diukir, tetapi dalam artikel ini dipisahkan dari patung batu karena patung granit memiliki ciri khas tersendiri. Patung dari bahan granit telah ada sejak zaman Mesir Kuno.

5. Patung Tembaga

Patung tembaga

Patung tembaga adalah patung dengan bahan dasar tembaga. Cara membuat patung tembaga adalah dengan diukir dan diketok. Namun, tidak seperti mengukir patung batu yang bertujuan untuk mengurangi permukaan batu hingga mencapai bentuk yang diinginkan, mengukir patung tembaga dilakukan dengan diketok hingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.

6. Patung Besi


Patung besi adalah patung yang dibuat dengan cara dicetak/cor. Patung besi dipilih karena lebih kuat dibandingkan patung batu dan lebih murah dibandingkan material lain. Kelemahan dari patung besi adalah sangat mudah berkarat.

7. Patung Lilin

Patung lilin

Patung lilin adalah patung yang dibuat dari lilin. Lilin dicairkan hingga 74 derajat oC dan kemudian dimasukkan ke dalam cetakan (Hariyanto dkk., 2014). Patung lilin telah dikenal sejak zaman Mesir dan Yunani kuno dan dibuat untuk upacara keagamaan. Patung lilin saat ini dipopulerkan oleh Museum Madame Tussauds untuk mengabadikan tokoh berpengaruh di dunia.

8. Patung Emas

Patung emas

Patung emas adalah patung yang dibuat dengan menggunakan logam mulia. Logam mulia bisa dijadikan dasar maupun pelapis pada patung emas. Patung emas umumnya berharga mahal karena material yang digunakan.

9. Patung Kaca

Patung kaca

Patung kaca adalah patung yang dibuat dari material kaca. Teknik pembuatannya pada umumnya adalah dengan teknik cetakan. Meskipun demikian, patung kaca dapat pula dibuat dengan cara diukir, namun dengan tingkat kehati-hatian dan kesulitan yang tinggi.

10. Kuarsa

Patung kuarsa

Suyanto (2010) melakukan eksperimen pembuatan seni patung dengan menggunakan batu kuarsa. Batu kuarsa adalah batu kristal mineral yang terbentuk dari silikon dioksida. Teknik yang digunakan yakni teknik konstruksi. Untuk teknik lain yang potensial seperti penggunaan perekat, pewarnaan, dan menggabungkannya dengan material lain masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

11. Patung Keramik

Patung keramik

Bahan baku patung keramik umumnya adalah tanah lempung, pasir, air, kuarsa, dan kaolin. Keramik dipilih karena memiliki struktur keras, kuat, dan stabil pada suhu tinggi. Meskipun demikian, keramik mudah patah dan pecah (Ilcham dkk., 2013).

12. Patung Tanah Liat

Patung tanah liat

Tanah liat umumnya dijadikan dasar dalam pembuatan patung. Baik itu dengan dilapisi atau dicampur material lain. Tanah liat juga dijadikan sarana pembelajaran bagi siswa untuk membuat patung. Mengingat sifat tanah liat yang mudah dibentuk. Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu dan Khaironi (2018) menunjukkan bahwa penggunaan media tanah liat dapat mengembangkan kreativitas anak usia 5-6 tahun.

13. Patung Kertas

Patung kertas

Patung kertas umumnya dibuat untuk fungsi jangka pendek. Mengingat daya tahan patung kertas yang tergolong rendah dibandingkan material lain. Salah satu contoh penggunaannya adalah ogoh-ogoh yang dibuat oleh masyarakat Hindu Bali. Ogoh-ogoh adalah patung tiga dimensi yang umumnya terbuat dari bambu yang dilapisi dengan kertas. Ogoh-ogoh dibuat dan dipentaskan menjelang hari raya Nyepi sebagai simbol pengusir roh jahat (Misriyanti dkk., 2016). Nazara (2018) juga melakukan eksplorasi material kertas dalam pembuatan patung dengan cara menyusun kertas hingga tercipta tekstur tertentu yang mempengaruhi dimensi objek.
Baca juga:
Daftar Pustaka:
  • Andrianus; Iswidayanti, Sri; Triyanto. 2016. Patung Pantak Dayak Kanayatn Kajian Bentuk dan Fungsi dalam Perubahan Sosial Budaya. Catharsis: Journal of Arts Education, Vol. 5, No. 2.
  • Hariyanto, Eric, Martino Dwi Nugroho, dan Poppy F. Nilasari. 2014. Perancangan Interior Galeri Patung Lilin Tokoh Srimulat di Surabaya dengan Konsep “A Comedian Journey As Friend”. Jurnal Intra, Vol. 2, No. 2: 543-548.
  • Ilcham, Adi dkk. 2013. Pengruh Oil Sludge Pertamina Surabaya Terhadap Kuat Tekan Keramik Tradisional. Eksergi, Vol. 11, No. 1: 11-15.
  • Misriyanti, Ayu, Sumadi Dilla, dan Saidin. Simbol Gambar Ogoh-Ogoh pada Warga Transmigrasi Suku Bali di Desa Sumber Jaya Kecamatan Lalembu Kabupaten Konawe Selatan. Journal Ilmu Komunikasi UHO, Vol. 1, No. 3.
  • Nazara, Perisman. 2018. Eksplorasi Kertas dalam Seni Patung. Tugas akhir. Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
  • Prasujarwanto, Eko. 2013. Gajah Sumatera Sebagai Objek Berkarya Seni Patung. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
  • Rahayu, Dwi Istati, dan Mulianah Khaironi. 2018. Kreativitas Anak dan Clay Tanah Liat. JPIn (Jurnal Pendidik Indonesia), Vol. 1, No. 1: 1-8.
  • Sulistyawati, Eka; Multifiah, Titiek; Thoyib, Armanu. 2010. Analisis Perilaku Keputusan Konsumen dalam Pembelian Produk Patung Kayu pada Toko Kerajinan (Art Shop) Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali. Wacana, Vol. 13, No. 1.
  • Suniti, N.W.; Windia, W.P; Radiawan, I.M; Purnawan, N.L.R. 2019. Perbaikan Proses Produksi Patung Padas dengan Menggunakan Material Sisa-Sisa Pembuatan Patung Padas Melalui Cor Komposit. Buletin Udayana Mengabdi, Vol. 18, No. 1.
  • Suyanto, Muhammad. 2010. Eksplorasi Potensi Batu Kuarsa ke Dalam Seni Patung, Skripsi, Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta: Yogyakarta.
  • Wahyudi, Imam. (2013, Juni). Hubungan Struktur Anatomi Kayu dengan Sifat Kayu, Kegunaan, dan Pengolahannya. Makalah disampaikan pada Diskusi LitBang Anatomi Kayu Indonesia, Bogor.

No comments:

Post a Comment