Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Struktur kulit manusia mirip dengan struktur kulit pada kebanyakan mamalia. Karena letaknya yang berhubungan langsung dengan bagian luar tubuh, kulit berperan penting dalam menjaga tubuh dari patogen, mencegah kehilangan banyak air, mengatur suhu tubuh, perasaan, dan sintesis vitamin D. Setiap manusia memiliki warna kulit yang bervariasi. Berikut adalah beberapa penjelasan fungsi kulit:
Baca juga: Pengertian Blepharitis (Artikel Lengkap)
1. Mencegah Patogen Masuk ke Tubuh
Karena letaknya di luar tubuh dan bersentuhan langsung dengan lingkungan luar yang belum tentu bersih, maka kulit harus mampu mencegah patogen/bakteri masuk ke tubuh melalui kulit. Patogen tersebut bisa ditemukan di benda-benda yang disentuh kulit maupun melalui udara. Sel langerhans yang berperan penting dalam fungsi ini karena termasuk sistem pertahanan tubuh spesifik. Sel keratin juga berperan untuk mempersulit patogen masuk ke dalam tubuh.
2. Mencegah Keluar Masuknya Cairan Tubuh Secara Berlebihan
Cairan tubuh adalah substansi paling mudah mengalami evaporasi (penguapan). Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi. Maka dari itu, pada kulit terdapat lipid (lemak) yang berfungsi mencegah terjadinya penguapan air di dalam tubuh. Selain itu juga berfungsi untuk mencegah air dari luar tubuh masuk ke dalam tubuh melalui kulit. Sehingga, satu-satunya cara cairan tubuh keluar melalui permukaan kulit adalah dalam bentuk keringat.
3. Melindungi Tubuh dari Sengatan Sinar Matahari
Kulit juga merupakan pelindung tubuh dari sengatan sinar matahari yang mengandung radiasi ultraviolet (UV). Bagian fungsional tersebut adalah melanin. Melanin bekerja dengan mengubah pigmennya menjadi lebih gelap saat terkena sinar UV. Itulah mengapa kulit kita menjadi lebih gelap saat terpapar sinar matahari langsung.
4. Mengurangi Dampak Fisik dari Luar Tubuh
Kulit bersama dengan jaringan lemak di bawahnya berperan meredam dampak fisik yang ditimbulkan oleh aktivitas sehari-hari. Seperti terkena goresan ringan, benturan ringan, atau saat menekan benda sangat kasar. Sehingga organ tubuh di dalamnya lebih terlindungi.
5. Sebagai Indera Peraba
Kulit memiliki beberapa saraf sensorik yang mampu mendeteksi rasa sakit (nyeri), panas, dingin, sentuhan, dan tekanan. Saraf tersebut membuat tubuh bisa merespon secara refleks ketika ada sesuatu yang membahayakan. Seperti tangan tiba-tiba menghindar saat menyentuh wajan panas. Sehingga kerusakan yang ditimbulkan bisa dikurangi.
6. Membuat Tubuh Tetap Dingin/Sejuk
Ketika beraktivitas, terutama saat siang hari yang terik, suhu tubuh akan meningkat karena aktivitas otot. Maka dari itu, kulit berperan untuk mendinginkan tubuh kembali dengan mengeluarkan keringat. Selain itu, keringat juga merupakan hasil ekskresi tubuh.
7. Sarana Komunikasi
Raut kulit bisa menunjukkan kondisi psikologis kita, kondisi fisik, dan ketertarikan dari orang lain. Selain itu, darah yang mengalir saat kita marah membuat kulit muka memerah.
8. Menutup Luka
Ketika terjadi luka, maka darah di sekitar kulit yang terluka akan cepat membeku dan kulit akan segera melakukan regenerasi untuk menutup luka tersebut. Sehingga infeksi bisa dihindari.
9. Menyimpan Cadangan Makanan
Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan subkutaneus. Nah, bagian subkutaneus ini adalah bagian terdalam dari kulit yang mengandung lemak. Lemak tersebut berfungsi sebagai cadangan makanan. Namun, jika kandungan lemak di lapisan ini terlalu berlebihan, maka dapat menyebabkan kegemukan.
10. Sebagai Alat Ekskresi pada Manusia
Kulit merupakan salah satu alat ekskresi pada manusia. Hasil ekskresi itu berupa keringat yang mengandung garam mineral. Keringat tersebut berasal dari darah yang mengalir di kulit. Namun, keringat tidak selalu keluar dari tubuh. Keringat hanya keluar ketika suhu tubuh meningkat (bukan karena demam).
11. Sintesis Vitamin D
Kulit mampu mensintesis (membentuk) vitamin D ketika terkena sinar matahari tepatnya sinar ultraviolet. Vitamin D mempermudah penyerapan kalsium dalam darah sehingga baik bagi pertumbuhan tulang. Sintesis Vitamin D dilakukan dengan mengaktifkan prekusor 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal memodifikasi prekusor tersebut dan menghasilkan vitamin D. Namun, sinar matahari yang terbaik untuk mendapatkan vitamin D adalah sinar matahari pagi, karena kadar ultravioletnya sedikit dan sudah cukup untuk pembentukan vitamin D. Sedangkan sinar matahari pada siang hari sangat berbahaya karena radiasi sinar ultravioletnya yang sangat tinggi sehingga dapat merusak kulit.
12. Mencegah Kulit Kekeringan
Pada kulit terdapat kelenjar sebacea (kelenjar minyak) di dekat rambut yang berfungsi meminyaki kulit dan rambut sehingga tidak terjadi kekeringan. Minyak tersebut mengandung sebum dan zat bakterisid yang juga bermanfaat untuk membunuh bakteri di permukaan kulit.
13. Mempermudah Pergerakan Tubuh
Struktur kulit sangat elastis sehingga dapat mengerut dan mengembang. Kemampuan adaptasi tersebut tersebut memudahkan kita untuk bergerak. Tubuh tidak dapat melakukan gerakan sulit tidak karena kulit yang tidak mampu lebih renggang lagi, tetapi karena otot yang masih kaku.
No comments:
Post a Comment