5 Fungsi Lambung pada Manusia

Lambung adalah organ berongga dan berotot dalam saluran pencernaan yang fungsinya penting bagi sistem pencernaan. Lambung merupakan bagian kedua yang dilalui makanan setelah mulut. Lambung terletak di antara kerongkongan dan usus dua belas jari. Untuk menjalankan fungsinya, lambung mensekresikan beberapa macam enzim dan asam lambung. Berikut adalah macam-macam fungsi lambung pada sistem pencernaan manusia. Langsung saja kita simak yang pertama:

Baca juga: 9 Bagian-Bagian Lambung Beserta Fungsinya

Fungsi lambung

1. Pencernaan

Baca juga: 8 Proses Pencernaan Makanan pada Manusia

Pada sistem pencernaan manusia, bolus (makanan yang telah dikunyah di mulut) memasuki lambung melalui kerongkongan melalui sfingter esofagus bawah. Lambung mensekresikan protease (enzim pencerna protein seperti pepsin), renin, dan asam hidroklorida (HCl), yang membunuh atau menghambat bakteri dan mengubah pH menjadi asam sehingga pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi polipeptida, sedangkan renin mengendapkan kasein pada susu. Makanan dikoyak dan bergejolak di dalam lambung oleh kontraksi otot dinding lambung yang disebut gerak peristaltik. Bolus berubah menjadi kimus (chyme – makanan sebagian dicerna). Kimus perlahan melewati sfingter pilorus dan menuju duodenum. Bergantung pada jumlah dan isi makanan, lambung akan mencerna semuanya selama antara empat puluh menit sampai beberapa jam. Perut manusia rata-rata dapat menampung sekitar satu liter makanan.

2. Penyerapan

Meskipun absorpsi pada sistem pencernaan manusia sebagian besar dilakukan di usus halus, beberapa penyerapan dalam jumlah tertentu juga dilakukan oleh lambung seperti:

  1. Air, jika tubuh terdehidrasi
  2. Obat, seperti aspirin
  3. Asam amino
  4. 10-20% ethanol tertelan (contohnya dari minuman beralkohol)
  5. Kafein
  6. Sebagian kecil vitamin larut dalam air (kebanyakan diserap di usus halus) terutama vitamin B12

3. Mengendalikan Sekresi dan Motilitas

Aliran bahan kimia di lambung dikendalikan oleh sistem saraf otonom dan berbagai macam hormon sistem pencernaan seperti:

  1. Gastrin, menyebabkan peningkatan sekresi HCl dan pepsinogen serta meningkatkan motilitas (kontraksi otot).
  2. Kolesistokinin, lebih berefek pada kandung empedu dan menyebabkan kontraksi kandung empedu. Namun kolesistokinin juga menurunkan pengosongan lambung dan meningkatkan pengeluaran cairan pankreas yang bersifat basa sehingga dapat menetralkan kimus.
  3. Sekretin, meskipun lebih berefek pada pankreas, namun juga dapat mengurangi sekresi asam lambung.
  4. GIP (Gastric Inhibitory Peptide), menurunkan sekresi asam lambung dan motilitas.
  5. Enteroglukagon, juga menurunkan asam lambung dan motilitas.

Selain gastrin, hormon-hormon tersebut bertindak untuk menurunkan fungsi lambung. Hormon tersebut dikeluarkan saat usus sedang mencerna makanan. Lambung hanya mendorong makanan keluar ke usus halus ketika usus tidak sedang sibuk. Sementara usus masih mencerna makanan, lambung bertindak sebagai tempat menyimpan makanan.

4. Asam Lambung

Asam lambung adalah cairan yang terdiri dari asam klorida (HCl), kalium klorida (KCl), dan natrium klorida (NaCl). Asam berperan penting dalam pencernaan protein dengan mengaktifkan enzim pencernaan sehingga rantai panjang asam amino dapat dipecah. Asam lambung diproduksi oleh sel-sel pada lapisan lambung. Asam ini dapat dinetralisir di pankreas dengan menggunakan cairan pankreas.

5. Sensor Nutrisi

Lambung manusia dapat “merasakan” natrium glutamat dengan menggunakan reseptor glutamat dan informasi tersebut diteruskan ke hipotalamus lateral dan sistem limbik di otak. Lambung juga dapat merasakan glukosa, karbohidrat, protein, dan lemak. Hal tersebut memungkinkan otak untuk menghubungkan nilai gizi dari makanan dengan rasanya.

No comments:

Post a Comment